Translate

9.17.2012

Titik Balik

Pernah nggak berada di suatu keadaan yang benar-benar menghentikan langkah anda. Memaksa anda untuk berpikir, menimbang dengan seksama, jalan mana yang akan ditempuh?! Sebuah titik balik.

Situasi yang sangat berat. Bahkan terkadang datangnya pun tidak kita sangka-sangka. Tiba-tiba kita harus menempuh jalan yang sama sekali tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Tapi kita harus melewatinya tanpa kecuali. Tanpa bekal bahkan juga petunjuk. Kehidupan seumpama menceburkan diri begitu saja ke dalam laut tanpa peduli apakah kita pandai berenang atau tidak.

Titik balik, tidak pernah mudah untuk dihadapi apalagi dijalani. Jalan yang sungguh penuh cobaan dan memerlukan pengorbanan. Butuh keberanian besar untuk bisa melewatinya. Itulah yang sungguh saya butuhkan saat ini. Keberanian. Jujur saja kadang saya meragu. Apakah keberanian atau sebuah kebodohankah yang akan saya lakukan saat ini?!

Ya tentu saja saya harus menimbangnya dengan sangat baik. Ada kehidupan-kehidupan lain yang bergantung pada saya saat ini. Saya harus pastikan saya bahagia dengan apapun jalan yang akan saya tempuh. Pun begitu saya tak boleh egois mementingkan diri sendiri. Sebuah pilihan yang saya pikir tidak bisa dipilih salah-satu. Saya harus menyatukan keduanya, kami harus bahagia bersama. Meski barangkali itu akan mengecewakan beberapa pihak. Namun kita tidak hidup dengan keharusan untuk menyenangkan orang lain. Setiap orang berhak bahagia akan tetapi menyenangkan semua pihak adalah sebuah kemustahilan.

Dan satu hal yang saya percaya, segala hal yang terjadi dalam kehidupan kita adalah seijinNya. Maka semua hal yang menimpa kita apapun bentuknya adalah BAIK. Berkat Tuhan ada didalamnya. Ada kasih Tuhan dalam setiap cara yang Ia pilih untuk membentuk kita. Bahkan jika jalan yang kita pilih 'salah', Ia tidak pernah meninggalkan kita sendiri. Tuhan berdiam dalam diri kita masing-masing. Tinggal kita mengijinkanNya untuk hadir atau tidak.

Bukan... saya bukan pengkhotbah. Saya manusia biasa yang terkadang mampu berdiri tegak kadang tersungkur. Bahkan yang terburuk, seringkali saya omdo. Alias omong doang. Tapi menuliskannya disini adalah pengingat bagi saya. Yang jika saya lemah (mudah-mudahan sih, tidak...) bisa saya baca lagi dan lagi. Karena bagaimanapun jalan yang akan saya tempuh masihlah panjang dan jiwa saya selalu butuh direcharge.

Kelak, saya ingin mengingat ini kembali dengan sebuah senyum dan kebanggaan pada diri sendiri. Bahwa saya mampu melewati titik balik ini dengan berani dan bahagia. :)



-T-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar